
Beberapa
spesies laba-laba memang diketahui beracun dan dapat menyebabkan kejang-kejang,
sulit bernapas hingga bengkak. Ternyata, ada efek lain gigitan laba-laba yang
jarang diketahui orang, yakni ereksi selama berjam-jam.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai priapism. Darah yang mengalir ke penis tak bisa kembali sehingga tersumbat, akibatnya penis akan mengalami ereksi dan tak jarang juga disertai rasa sakit.
Gwen Pearson, salah satu peneliti serangga dari Department of Entomology, Purdue University, Indiana mencoba mengambil sisi positif dari priapism akibat gigitan laba-laba. Laba-laba yang ditelitinya merupakan Brazilian Wandering Spider atau yang biasa dikenal sebagai laba-laba pisang.
Perlu
diketahui, laba-laba Brazilian Wandering telah banyak membunuh mangsanya.
Korban biasanya meninggal dalam waktu 1 jam setelah digigit. Laba-laba ini juga
dikenal sebagai laba-laba pisang, karena kebiasaannya tinggal di atas pohon
pisang.
"Laba-laba ini memang berbahaya, tak mungkin kita membiakkan laba-laba ini hanya untuk racunnya. Namun kemajuan zaman membuat peneliti dapat merekaya gen racun pada laba-laba tersebut, dan selanjutnya diujicobakan kepada tikus," tulis Pearson, dikutip dari WIRED.
"Laba-laba ini memang berbahaya, tak mungkin kita membiakkan laba-laba ini hanya untuk racunnya. Namun kemajuan zaman membuat peneliti dapat merekaya gen racun pada laba-laba tersebut, dan selanjutnya diujicobakan kepada tikus," tulis Pearson, dikutip dari WIRED.
Hasilnya, penis tikus tersebut mengalami ereksi hanya dalam waktu 20 menit. Hebatnya lagi, Pearson mengklaim bahwa efek samping racun laba-laba pisang sebagai obat kuat lebih sedikit daripada viagra atau pil biru lainnya.
Sebelumnya, peneliti dari Brazil dan Amerika Serikat telah melakukan penelitian serupa pada tahun 2011. Mereka mengekstraks gen racun yang disebut PnTx2-6, dari racun laba-laba tersebut.
Baca juga artikel yang lainnya
CARA DAN BELAJAR HIDUP SEHAT